malam ini

Sebenarnya malam ini merupakan malam yang indah untuk mengisi akhir pekan yang hampir satu bulan lebih tak memiliki arti. Seperti ada oase di tengah gurun gersang yang dicari para pengelana ditengan keringnya jalanan. Tapi bagiku malam ini hanyalah sepetak oase yang di lewati pengelana tanpa berhenti sedikitpun, menolehpun enggan. Ya, ada banyak sedikit masalah yang mengganjal dalam hatiku. Yang membuatku malas beranjak dari kamar tidurku hanya untuk sekedar menghirup udara malam ini. Cukup hanya duduk diam di depan notebook kesayanganku dan mencurahkan isi hatiku pada sebuah notebook. Tak tahu harus siapa yang harus ku jadikan teman untuk mencurahkan isi hatiku. Bukan kamu, bukan dia atau pun bukan mereka.
     Sesekali aku keluar untuk sekedar menghirup udara segar dikarenakan ruang kamarku yang telah pengap oleh asap asap rokok. Sembari menatap langit dan mencari dimana dan bentuk bulan malam ini. Tapi hanya hitam kelam tanpa ada titik terang satupun. Memang langit kelam malam ini di datangkan seolah olah untuk menambah kelamnya jiwaku. Tapi anehnya aku merasa langit malam ini merupakan langit yang paling indah dari malam malamku sebelumnya, di tengah kegundahanku.
     Beruntunglah aku, ada salah satu sahabatku akan datang malam ini, untuk menemaniku yang mencurahkan isi hatiku pada langit malam ini. Bukan sebagai teman curhatku malam ini, cukup menemaniku curhat kepada langit malam ini. Aku tak mau ada orang yang tahu tentang semua masalahku, bukan itu sahabatku, temanku, atau bahkan sahabatku. Aku tak ingin mereka merasakan apa yang aku rasakan, tak ingin mereka merasa sedih, kecewa terhadap masalah yang aku alami. Cukup hanya aku dan Tuhan yang tahu semua masalahku. Dan tentu saja hanya aku yang akan menyelesaikan masalahku sendiri, dengan caraku sendiri tentunya. Andai aku bisa menghilangkan sifat burukku ini, namun aku tak sanggup, karena ini memang caraku bertahan hidup dari seleksi alam yang begitu kejam.
     Ingin sekali aku mengakhiri akhir pekan ini dan kembali melanjutkan rutinitasku yang menjengkelkan. Melanjutkan ke segala sesuatu yang membuat manusia sepertiku mudah kehilangan akal sehat. Tapi semua itu memudahkanku melupakan sejenak semua permasalahku. Karena jika hariku kembali kosong tanpa kegiatan, sama saja membuatku harus diam dan memikirkan semua masalahku. Kata mereka aku sesosok manusia yang tak pernah memiliki permasalahan dalam hidupnya. Yang selalu senyum, tertawa, tanpa ada raut kesedihan sedetikpun. Mereka hanya belum sepenuhnya mengenalku, hanya mengenalku sebatas dari sifat humoris dan kekanak kanakanku. Hal itu memang bagian dari hidupku. Dan tentunya itulah aku, yang selalu tersenyum melihat orang lain tertawa melihat tingkahku dan perkataanku, yang tak ingin  mereka bersedih karena permasalahan mereka. Ini hidup dan isilah hidupmu dengan senyuman walaupun hatimu sakit.

Satu batang  rokok terakhirku malam ini. Sambil menunggu sahabatku datang.

0 komentar:

Posting Komentar